TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF”
SM 1
Dosen Pengampu :
Lydia
Setyawardani S.E., M.Si., Ak., CA.
Nama
Anggota Kelompok
1. Ramadhan
Arya (1410208702)
2. Roy
Pratama (1410208787)
3. Eusebia
Marita Sari (1410208987)
4. Meriditha
Adinda T. (1410208990)
5. Nur Indah
P. (1410208993)
6. Dea Nissa
Budiarto (1410209046)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
SURABAYA
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan
judul“SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen di STIESIA.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai sistem
informasi eksekutif, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya.
Dalam penulisan makalah ini
kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Surabaya, 8 Mei 2017
Tim Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua pekerjaannya. Tidak hanya dalam pekerjaan saja tetapi dalam
segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi,
pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan
pengendalian atau analisis prbadi dilakukan dengan menggunakan komputerisasi.
Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi
lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau
sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat
disimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data
dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih
berguna dan berarti bagi penerimanya.
Dengan informasi, sebuah lembaga dapat mengetahui tingkat produktivitas,
kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada lembaga tersebut. Oleh sebab itu
dalam sebuah lembaga ( Perguruan Tinggi, Perusahaan, dan lain-lain) tersebut
diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang
berhubungan dengan aktivitas lembaganya. Sistem Informasi ini disebut Sistem
Informasi Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi sebuah lembaga akan semakin
kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database
SIA dan SIK. SIA juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses
terhadap data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan
melakukanperubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing pengguna hanya akan
memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan. Eksekutif merupakan
suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada tingkat perencanaan
strategis. SIE adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam konteksnya,
komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi
(klarifikasi, analisis dan menyediakan
alternatif keputusan).
1.1.RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian Sistem Informasi
Eksekutif ?
2.
Bagaimana karakteristik Sistem Informasi
Eksekutif ?
3.
Faktor-faktor apa saja dalam Penentu
Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif ?
4.
Apa saja komponen dalam Sistem Informasi
Eksekutif ?
5.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari
Sistem Informasi Eksekutif ?
1.2.TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk memahami pengertian Sistem
Informasi Eksekutif.
2.
Untuk mengetahui karakteristik Sistem
Informasi Eksekutif
3.
Untuk mengetahui Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi
Eksekutif
4.
Untuk mengetahui Komponen dalam Sistem
Informasi Eksekutif
5.
Untuk mengetahui Kelebihandan Kekurangan
dari Sistem Informasi Eksekutif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
EKSEKUTIF
Sistem informasi eksekutif
berkaitan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada
kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada
sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional maka
manajer puncak hanya akan menerima semua informasi dari subsistem-subsistem
fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensitesiskan data menjadi
suatu bentuk yang berarti bagi mereka.
Sistem informasi eksekutif
membebaskan para eksekutif dari tugas tersebut. Berikut ini pandangan para ahli
tentang apa yang harus dilakukan oleh eksekutif.
- Menurut Hendri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat diperlukan pada tingkat eksekutif sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
- Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
Sistem Informasi Eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi
bagi Eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil
dengan mudah dalam berbagai tingkat rincian, memudahkan serta mendukung
dalam pembuatan keputusan dari eksekutif senior dengan
menyediakan kemudahan akses terhadap internal maupun eksternal. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Sistem informasi eksekutif (EIS = Executive information system) merupakan
salah satu sistem informasi yang sangat dibutuhkan untuk manajerial perusahaan
saat ini. sistem informasi eksekutif diperuntukkan bagi top- level management
dalam mengontrol dan mengawasi kinerja perusahaan yang dipimpinnya secara
ringkas, terintegrasi, mudah dipahami, dan dalam berbagai tingkatan rincian.
Salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting tersebut adalah
bidang kepegawaian, di-mana pengambilan keputusan yang cepat dan tepat oleh
pemegang kepentingan diharapkan dapat membawa perusahaan ke tingkat performansi
yang lebih tinggi (Obrien2006:457).
EIS digunakan oleh satu atau lebih manajer senior. Meskipun aturan dan
tanggung jawabnya berbeda, mereka bekerja sama dalam merumuskan, menjalankan,
dan melacak strategi. Mereka tidak peduli dengan transaksi harian yang detail,
tapi peduli dengan gejala trand transaksi atau permasalahan yang muncul.
Manajer senior kadang peduli dengan hubungan antar personal dilingkungan
bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut :
- Pemunculan ide
- Perencanaan
- Analisis
- Pengambilan keputusan
- Komunikasi
- Motivasi
- Pengawasan dan pengendalian
2.2. KARAKTERISTIK SISTEM
INFORMASI EKSEKUTIF
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsur (manusia dan peralatan) yang
bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya. Eksekutif merupakan pelaksana yang bertindak
untuk melaksanakan suatu system informasi. Contoh, direktur, kepala–kepala
bagian, presiden atau gubernur bagian. Jika tidak ada Sistem Informasi
Eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer pucuk akan
menerima semua informasi dari subsistem-subsistem fungsional dan para eksekutif
harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Executive Information System (EIS)disebut juga
sebagai Executive Support System (ESS) atau Sistem Informasi Eksekutif adalah
sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif
untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian
masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan
yang sifatnya strategis.Sistem informasi eksekutif merupakan suatu bagian yang
menyediakan informasi bagi eksekuif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Faktor - faktor penentu
keberhasilan penerapan Sistem Informasi Eksekutif
- Sponsor Eksekutif : Yang mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat puncak (CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif sistem informasi eksekutif agar mampu mendorong penerapan sistem informasi eksekutif di perusahaan.
- Sponsor Operasi : Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan.
- Staf Jasa Informasi Yang Sesuai : Harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan sistem tersebut.
- Teknologi Informasi Yang Sesuai : Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
- Manajemen Data Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
- Kaitan Yang Jelas Dengan Tujuan Bisnis : Sebagian besar Sistem Informasi Eksekutif yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
- Manajemen Atas Penolakan Organisasi : Jika eksekutif menolak menggunakan Sistem Informasi Eksekutif, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
- Manajemen Atas Penyebaran Dan Evolusi System : Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari Sistem Informasi Eksekutif, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
Adapun
karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi
Eksekutif adalah sebagai berikut :
1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan computer yang dimiliki oleh
kalangan eksekutif. Mudah digunakan dan mudah dipelajari.
2. Memungkinkan pengguna untuk
meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang diakses
sebelumnya.
3.
Memiliki on-line
help.
4.
Sesuai dengan kebutuhan
eksekutif dalam hal kecepatan.
5. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai dengan
kebutuhan.
Sistem Informasi Eksekutif memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Disesuaikan
untuk pihak eksekutif.
2. Mudah
digunakan.
3. Memiliki
kemampuan drill down.
4. Mendukung
kebutuhan data eksternal.
5. Dapat
membantu dalam situasi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.
6. Memiliki
orientasi masa depan.
Karakteristik data yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Eksekutif :
1.
Data yang telah dirangkum (highly summarized data). Pada umumnya,
eksekutif lebih mencari rangkuman data, dibandingkan rincian data, untuk
membuat keputusan.
2. Drill down. Menyediakan mekanisme yang memungkinkan eksekutif untuk melakukan drill
down, atau melihat rincian data yang menyusun rangkuman data.
3.
Integrasi data dari basis data yang berbeda - beda. Terkadang eksekutif
memerlukan data dari basis data on-line,
seperti jumlah current budget.Dalam periode tertentu, eksekutif
akan memerlukan akses ke rangkuman data yang dikelola secara statis di basis
data.
4.
Eksekutif lebih tertarik untuk melihat trend jangka panjang, misalnya lima
tahun ke depan.
5.
Informasi menjadi lebih bermakna jika dapat dibandingkan dengan informasi
lain yang sejenis. Artinya, Sistem Informasi Eksekutif harus dapat mengakses
data eksternal yang dapat dibandingkan dengan data perusahaan.
6.
Informasi yang disampaikan kepada eksekutif harus dalam bentuk yang
ditentukan oleh faktor penentu kesuksesan (critical success factors)
yang didefinisikan oleh eksekutif.
Langkah -langkah pengimplementasian Sistem Informasi Eksekutif, yaitu :
1.
Membangun data warehouse yang lengkap dan efisien.
2. Membuat prototipe Sistem Informasi Eksekutif,
membuat desain eksperimen dari seluruh atau sebagian sistem, untuk
mengujicobakan prosedur/prinsip, teknik atau tool tertentu.
3.
Membuat dokumentasi pengembangan EIS untuk tiap tahap pengembangan.
4. Menggunakan dukungan otomatisasi kantor (e-mail, scheduler,
dll). Sebelum membuat keputusan, eksekutif perlu berdiskusi dengan staff untuk
meminta pendapat dari pihak-pihak yang dipengaruhi oleh keputusan yang akan
dibuat. Dengan demikian dapat juga dianalisis kemungkinan adanya alternatif
keputusan. Setelah membuat keputusan, eksekutif perlu melakukan sosialisasi
dan follow-up. Otomatisasi kantor mendukung untuk kedua hal
tersebut di atas.
2.3. KEBUTUHAN INFORMASI
EKSEKUTIF YANG UNIK
a.
Penelitian Mintzberg
Mintzberg
adalah orang pertama yang melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia mengidentifikasikan lima kegiatan
dasar yang membentuk waktu CEO yaitu tugas administrasi (desk work), panggilan telepon, pertemuan
tak terjadwal, pertemuan terjadwal, dan kunjungan.
b.
Penelitian Rockart dan Treacy
Istilah sistem informasi
eksekutif, atau EIS, pertama kali muncul dalam laporan penelitian Rockart dan
Treacy. Walau tidak disedikan definisi, para peneliti itu menemukan bahwa
sistem tersebut manampilkan:
· Tujuan
sentral, eksekutif menggunkan informasi komputer terutama dalam perencanaan dan
pengendalian.
· Inti
data bersama, database berisi informasi mengenai berbagai industri, pelanggan ,
pesaing dan unit-unit bisnis dalam tiga periode waktu-masa lalu, masa kini dan
masa depan.
· Dua
metode penggunaan utama, eksekutif menggunkan EIS untuk mengakses status saat
ini dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas data.
· Organisasi
pendukung, para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS. Pelatih EIS
adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi, atau organisasi konsultasi luar
yang menyediakan bantuan dalam melalui sistem. Sopir EIS adalah anggota staf eksekutif yang mengoprasikan
peralatan bagi eksekutif.
c.
Menemukan komputer dalam
perspektif
Eksekutif sangat mengandalkan komputer, secara
proporsional lebih sedikit pemakai komputer di tingkat eksekutif daripada di tingkat
lain. Terdapat dua kemungkinan alasan, Pertama masalah pada tingkat eksekutif
kurang terstruktur dan karena itu lebih sulit untuk diddukung dengan pengolahan
komputer. Kedua, eksekutif cenderung lebih tua dan jarang mendapatkan
kesempatan pelatihan komputer formal.
Pokok-pokok penting dalam pembahasan ini adalah (1)
penggunaan komputer adalah sesuatu yang pribadi, dan (2) informasi komputer
hanyalah sebagian dari semua informasi yang mencapai seorang eksekutif. Semua
eksekutif ingin menerima informasi yang baik dari sumber mana pun.
2.4. SARAN-SARAN UNTUK
MENINGKATKAN SISTEM INFORMASI
Eksekutif harus mengambil
langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer dalam sistem informasi
mereka. Ada lima (5) langkah yang bisa dilakukan:
1.
Mencatat
transaksi-transaksi informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database
dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap
pertanyaan.
2.
Merangsang
sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber
bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi
sumber-sumber tersebut.
3.
Memanfaatkan
peluang: jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4.
Menyesuaikan
sistem pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif
memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik.
5.
Memanfaatkan
teknologi : Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi
mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
2.5. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS COMPUTER
Komponen-komponen EIS
biasanya dikategorikan sebagai:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Ketika membicarakan tentang
perangkat keras komputer dalam lingkunagn EIS, kita harus fokus pada perangkat
keras yang dibutuhkan para eksekutif. Para eksekutif harus diutamakan dan
kebutuhannya harus ditentukan sebelum perangkat keras dapat dipilih. Perangkat
keras dasar yang dibutuhkan untuk suatu EIS ada empat komponen:
a. Perangkat
masukan data. Perangkat ini memungkinkan eksekutif untuk masuk, memverifikasi
dan memperbarui data segera.
b. Unit Pemroses Sentral (UPS),
penting karena akan mengontrol komponen sistem komputer lain.
c. File penyimpan data. Para
eksekutif dapat menggunakan ini untuk menyimpan informasi bisnis yang berguna,
dan bagian ini juga membantu eksekutif untuk mencari sejarah informasi bisnis
dengan mudah.
d. Perangkat output, yang memberikan
rekaman visual atau permanen bagi para eksekutif untuk menyimpan atau membaca. Perangkat
ini mengacu pada perangkat keluaran gambar seperti monitor atau printer.
Selain itu,
dengan munculnya jaringan area lokal (LAN), beberapa produk EIS untuk jaringan
workstation menjadi tersedia. Sistem ini memerlukan sedikit dukungan dan
perangkat keras komputer yang kurang mahal. Mereka juga meningkatkan akses
informasi EIS ke lebih banyak perusahaan pengguna.
2. Perangkat Lunak (Software)
Memilih perangkat lunak yang
tepat sangat penting untuk EIS yang efektif. Oleh karena itu, komponen
perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data ke dalam satu sistem
itu penting. Suatu EIS meliputi empat komponen perangkat lunak:
1. Teks mendasari perangkat lunak, dokumen ini biasanya
berbasis teks.
2. Database, heterogen database pada berbagai platform komputer vendor khusus
dan terbuka membantu para eksekutif dalam mengakses data baik internal maupun
eksternal.
3. Berbasis grafis, grafis dapat mengubah volume teks dan
statistik menjadi informasi visual untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas:
grafis seri waktu, diagram sebar, peta, grafis gerak, grafik urutan dan
berorientasi perbandingan grafik (yaitu, grafik batang).
4. Basis model-model EIS mengandung statistik rutin dan
khusus, keuangan, dan lain analisis kuantitatif.
3. Pengguna
Interface
EIS harus efisien untuk mengambil data
yang relevan bagi para pengambil keputusan, sehingga user interface sangat
penting. Beberapa jenis antarmuka dapat tersedia untuk struktur EIS, laporan
terjadwal pertanyaan/jawaban, menu didorong, perintah bahasa, bahasa alam, dan
input/output.
4. Telekomunikasi
Desentralisasi menjadi tren saat ini di perusahaan,
telekomunikasi akan memainkan peran penting dalam sistem informasi jaringan.
Transmisi data dari satu tempat ke yang lain telah menjadi penting untuk
membangun jaringan yang handal. Selain itu, telekomunikasi dalam EIS dapat
mempercepat kebutuhan atas akses ke data terdistribusi.
2.6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (SIE)
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua
tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki kekurangan dan
kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan Sistem Informasi
Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.
Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:
·
Mempermudah para
eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer
·
Menyediakan
pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan
·
Keterangan yang
disediakan semakin mudah dimengerti
·
Biasanya menawarkan
efisiensi untuk membuat keputusan
·
Melakukan
penyaringan data untuk manajemen
·
Meningkatkan
pemeriksaan keterangan
·
Dapat mengakses dan
memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas
Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE),
yaitu:
·
Memiliki fungsi
yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks
·
Pada perusahaan
kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi
·
Karena sistemnya
besar, sehingga sulit untuk mengaturnya
·
Pembuatannya harus
dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
·
Eksekutif mungkin
menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Sistem Informasi Eksekutif
(SIE) memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan sistem informasi
dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif merupakan sistem terkomputerisasi yang
memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang
relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
3.2. SARAN
Dalam sistem informasi
komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua orang untuk bisa
mengakses informasi-informasi yang ada , baik informasi yang bersifat umum
maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman
data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang
bersifat rahasia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod,
Raymond.Jr.,1995, Management Information System, 6th Ed., Prentice Hall.Inc, New
Jersey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar