Selasa, 18 April 2017

Implikasi Etis Teknologi Informasi

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI
SM 1


Dosen Pengampu :
Lydia Setyawardani S.E., M.Si., Ak., CA.

Nama Anggota Kelompok
1. Ramadhan Arya      (1410208702)
2. Roy Pratama            (1410208787)
3. Eusebia Marita Sari (1410208987)
4. Meriditha Adinda T. (1410208990)
5. Nur Indah P.             (1410208993)
6. Dea Nissa Budiarto (1410209046)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
SURABAYA
2017





KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di STIESIA.
           Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai implikasi etis teknologi informasi, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.




                                                                                                          Surabaya, 15 April 2017



Tim Penulis





BAB I

Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak.
Perusahaan memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para karyawannya. Budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program-program etika. Direktur informasi dapat memainkan peranan yang penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan.
Etika komputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang menghawatirkan masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan nyaris apa saja.
Masyarakat memiliki empat hak dasar yang berkenaan dengan penggunaan computer property, dan akses.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan moral, etika, dan hukum?
2.    Bagaimana meletakkan moral, etika, dan hukum pada tempatnya?
3.    Apa alasan dibalik adanya etika komputer?
4.  Apa yang dimaksud dengan audit informasi dan siapa yang berperan sebagai audit informasi      tersebut?
5.      Bagaimana menerapkan etika dalam teknologi informasi?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan moral, etika, dan hukum.
2.      Untuk mengetahui bagaimana meletakkan moral, etika, dan hukum pada tempatnya.
3.      Untuk mengetahui alasan dibalik adanya etika komputer.
4.   Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan audit informasi dan siapa yang berperan sebagai audit informasi tersebut?
5.      Untuk mengetahui bagaimana menerapkan etika dalam teknologi informasi?




BAB II

2.1  IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

A.    MORAL, ETIKA, DAN  HUKUM
Dalam kehidupan sehari-hari, apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh banyak hal.Sebagai warga negara yang bermasyarakat, kita mengharapkan apa yang kita lakukan benar secara moral ,beretika, dan mematuhi hukum yang berlaku.

Moral
Moral adalah keyakinan dan penilaian secara tradisi tentang baik atau buruknya hal yang dilakukan. Moral juga merupakan institusi yang sosial yang memiliki sejarah dan aturanaturan tertentu.Kita mulai mempelajari aturan-aturan moral sejak masa anak-anak, misalnya larangan orang tua “Jangan menarik rambut kakakmu,” atau nasihat agar kita selalu mengucapkan “terima kasih”.

Etika
Selain moral,perilaku kita juga diatur dan dipengaruhi oleh etika. Kata etika berasal dari akar kata Ethos dalam bahasa yunani, yang berarti karakter atau sifat. Etika adalah pedoman yang digunakan untuk menjalankan suatu kepercayaan,standar, atau pemikiran dalam suatu individu, kelompok, dan komunitas tertentu.Berbeda dengan moral, etika disuatu komunitas bisa sangat berbeda dengan etika komunitas lainnya.

Hukum
Hukum adalah aturan formal yang dibuat oleh pihak yang berwenang, misalnya pemerintah, dimana aturan ini harus diterapkan dan ditaati oleh pihak subjek, yaitu masyarakat atau warga negara. Selama kurang lebih 10 tahun pertama penggunaan komputer dalam pemerintah dan bisnis, tidak ada hukum yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan komputer tersebut.. Ini terjadi karena komputer merupakan sebuah inovasi baru sehingga perlu waktu dan usaha untuk mengenali sistem legal yang diperlukannya.

Undang-undang Komputer di Amerika
Undang-undang komputer yang dikeluarkan di Amerika Serikat difokuskan pada hak-hak penggunaan dan pembatasan terhadap akses data, khususnya data pada kartu kredit, data yang dimiliki oleh pemerintah, dan data yang bersifat pribadi, kejahatan komputer, dan baru-baru ini hak paten perangkat lunak.
Ø  Hak dan Batasan Terhadap Akses Data The Freedom of information Act ( Akte Kebebasan Informasi): Pada 1966 memberikan warga negara dan organisasi hak akses terhadap data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapa pengecualian. Pada 1970 dikeluarkan lagi peraturan tambahan, yaitu Fair Credit Reporting Act (Akte Laporan Data Kredit) yang berhubungan dengan penanganan data kredit atau data yang berhubungan dengan rekening keuangan, dan pada 1978 dikeluarkan Right to Federal Privacy Act.
Ø  Kerahasiaan : Tidak lama setelah pelaksanaan undang-undang Fredoom of Information Act, pemerintah federal menetapkan Electronic Communications Act (akte kerahasiaan komunikasi elektronik) yang dikeluarkan tahun 1968 menjadi undang-undang. Tetapi undang-undang ini hanya meliputi komunikasi suara (Komunikasi lewat telepon).
Ø Kejahatan Komputer : Pada tahun1984 Kongres Amerika menambahkan poin-poin tertentu pada undang-undang federal dalam menangani kasus-kasus kejahatan komputer. Undang-undang tersebut adalah :
·   Akte Pendidikan dan Keamanan Komputer Bisnis kecil mendirikan pusat keamanan komputer Bisnis Kecil dan Dewasa Penasihat Pendidikan.
·   The Counterfeit Access Device and Komputer Fraud and Abuse Act(Akte Tentang Pemalsuan Perangkat dan Penipuan Melalui Komputer). Akte ini dapat mendakwaseseorang yang melakukan akses ilegal terhadap informasi mengenai pertahanan nasional sebagai pelaku tindak pidana berat.

Hak Paten Perangkat Lunak
Pada bulan juli 1998, U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit(Badan Pertimbangan Pemerintah Federal AS) mendesak agar pemerintah memberi hak paten pada proses-proses bisnis.Kasus ini dikenal sebagai State Street Decision. Yang menjadi isu utama adalah paket-paket perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dana tabungan bersama.
Menghadapi kenyataan adanya hambatan-hambatan dalam mempatenkan perangkat lunak, Kongres Amerika Serikat pada bulan April 2001 memperkenalkan satu jenis rekening yang komputer. Setelah delapan belas bulan semua hak paten yang berkaitan dengan bisnis akan diterbitkan,juga diberikan kesempatan bagi para pemilik produk baru untuk mendaftarkan ciptaanya agar mendapatkan hak paten.

Undang-Undang Hak Paten Perangkat Lunak di Uni-Eropa
Pada awal tahun 2002 Badan kebijakan Uni-Eropa mengajukan proposal yang menetapkan standar hak paten perangkat lunak. Standar yang ditetapkan Uni-Eropa lebih tinggi dibandingkan dengan standar hak paten yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat. Persyaratan untuk mendapatkan paten adalah perangkat lunak tersebut harus “memberikan kontribusi teknis yang baru dalam penggunaannya.”
Undang-undang Kerahasiaan Pribadi di Republik Rakyat Cina
Saat ini pemerintah RRC telah menerapkan undang-undang yang mengaturpenggunaan komputer dan internet. Peraturan ini menetapkan bahwa penggunaan komputer tidak boleh mengganggu keamanan negara, kepentingan masyarakat, hukum yang berlaku dan kerahasiaan pribadi. Namun, belum sepenuhnya dari peraturan-peraturan tersebut dapat dilaksanakan.
Para aktivis di RRC biasanya melihat Eropa dan Amerika sebagai contoh dalam menentukan dan menerapkan uSndang-undang mengenai keamanan teknologi informasi.



B. EKSEKUTIF MENERAPKAN KULTUR ETIS
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk menyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bahwa sehingga menyentuh setiap karyawan. Pada eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
·         Menetapkan credo perusahaan
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan, yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
·         Menetapkan program etika
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya pertemuan orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
·         Menetapkan kode etik perusahaan
Setiap perusahaan memiliki kode etiknya masing-masing. Kadang-kadang kode etik tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.



C. MELETAKKAN MORAL, ETIKA, dan HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena sifatnya tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika komputer yang kompleks inilah yang saat ini banyak diperhatikan.



D.  KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dri pemimpinnya. Sebagai contohnya, pengaruh James Cash Penney pada JC Penney Colonel John Petterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J.Watson, Sr.di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini, CEO perusahaan seperti Fedex, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO nya.
Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan budaya etika (ethis culture).

Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam bentuk kredo perusahaan, program perusahaan, program etika, dan kode perusahaan yang telah disesuaikan.
Ø  Kredo Perusahaan Kredo perusahaan ( corporate credo ) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.
Ø  Program Etika Program etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan  petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian yang cukup besar ditujukan untuk masalah etika. Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika (ethics audit, seorang auditor internal akan bertemu dengan seorang manajer dalam sesi selama beberapa jam yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan kredo perusahaan. Sebagai contoh, auditor dapat bertanya kepada manajer penjualan, “ Pernahkah terdapat kejadian dimana kita kehilangan kesempatan usaha karena kita tidak memberikan hadiah untuk agen penjualan ?”.
Ø  Kode Perusahaan yang Disesuaikan Banyak perusahaan merancang  sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industry atau profesi tertentu.

Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.



E. MANAJEMEN KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI (Information Security Management)        
Merupakan aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman.Manajemen tidak hanya diharapkan untuk menjaga sumber daya informasi aman, namun juga diharapkan untuk menjaga perusahaan tersebut agar tetap berfungsi setelah suatu bencana atau jebolnya sistem keamanan.
 Tahapannya yaitu:
1. Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi perusahaan
2. Mendefinisikan risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut.
3. Menentukan kebijakan keamanan informasi.
4. Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut





BAB III
KESIMPULAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga Negara yang memiliki tanggug jawab sosial, kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum. Sama halnya seperti pelaksanaan teknologi informasi walaupun berkecimpung di dunia maya namaun perlu mengetahui regulasi yang ada. Oleh karena itu perlindungan terhadap akses masuk untuk suatu komputer diperlukan. Untuk menjaga itu semua diperlukanlah sebuah aturan atau undang-undang yang mengatur mengenai itu. Banyak Negara maju telah mempunyai undang-undang khusus mengenai komputer. Hal yang dapat ditimbulkan bukan hanya masalah akses data pribadi secara bebas tapi juga menyangkut kejahatan komputer dan juga hak paten peranti lunak.intinya hal yang perlu diketahui yaitu Moral,dimana Moral adalah keyakinan dan penilaian secara tradisi tentang baik atau buruknya hal yang dilakukan.
Moral juga merupakan institusi social yang memiliki sejarah dan aturan-aturan tertentu. Kita mulai mempelajari aturan-aturan moral sejak masa anak-anak, kita dapatkan itu mulai dari orang tua, lingkungan keluarga, lingkungan rumah, ataupun lingkungan sekolah dan masyarakat.dengan  terciptanya moral manusia yang bagus akan memperlancar proses kehidupan yang aman dan sejahtera.dengan demikian tidak terjadi pelanggaran dalam hal apapun seperti contoh teknologi informasi di atas.





DAFTAR PUSTAKA

1.Mc. Leod. Raymond.2008.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SM 1
 
Dosen Pengampu :
Lydia Setyawardani S.E., M.Si., Ak., CA.

Nama Anggota Kelompok
1. Ramadhan Arya      (1410208702)
2. Roy Pratama            (1410208787)
3. Eusebia Marita Sari (1410208987)
4. Meriditha Adinda T. (1410208990)
5. Nur Indah P.             (1410208993)
6. Dea Nissa Budiarto (1410209046)


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
SURABAYA
2017





KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen di STIESIA.
           Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai sistem informasi manajemen dan sistem informasi akuntansi, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di dalamnya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
            Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.




                                                                                                            Surabaya, 9 April 2017


Tim Penulis






BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.

Sistem Informasi akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen dan ormasi Akuntansi ?
2.      Bagaimana Model Sistem Informasi Manajemen ?
3.      Bagaimana Konsep Subsistem Informasi Organisasional ?
4.      Bagaimana Pemrosesan Data Akuntansi ?
5.      Apa sajakah karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ?
6.      Bagaimana Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah?

1.3 Tujuan

1.      Untuk memahami apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen dan ormasi Akuntansi.
2.      Untuk memahami bagaimana Model Sistem Informasi Manajemen.
3.      Untuk mengetahui Konsep Subsistem Informasi Organisasional.
4.      Untuk mengetahui Pemrosesan Data Akuntansi.
5.      Untuk memahami karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
6.      Untuk memahami dan mengetahui bagaimana Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah




BAB II

PEMBAHASAN


2.1 PENGENALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
2.1.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusiadokumenteknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusansistem pakar, dan system infomasi eksekutif

Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis

Contoh Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1.      Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan. 
2.      Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data-data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplay bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
3.      Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
4.      Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5.      Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
6.      Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e-procurement.
7.      Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8.      Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9.   Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.
1.      Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya
2.1.2 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan AkuntansiAkuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.



2.2 MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Definisi model sistem informasi manajemen dapat digambarkan pada gambar diatas. Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Selain itu, data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan . Isi databse digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan. Output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan. Tidak seperti SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi lingkungan.



2.3 KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASIONAL


SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan system informasi manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.
Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain:
1.      Sistem akuntansi keuangan negara (SKAN),
2.      Sistem akuntansi barang milik negara (SABMN),
3.      Sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD),
4.      Sistem Informasi Kependudukan,
5.      Sistem Informasi Kepegawaian dan pengembangan-pengembangan subsub sistem tata kelola pemerintahan lainnya.



2.4 PEMROSESAN DATA AKUNTANSI
Satu fungsi penting SIA adalah untuk memproses transaksi perusahaan secara efisien dan efektif. Dalam sistem manual (tidak basis komputer), data dimasukkan ke dalam jurnal dan buku besar diolah dalam kertas kerja. Dalam sistem berbasis komputer, data dimasukkan dalam komputer dan disimpan ke dalam file serta data bases. Operasi yang ditunjukkan dalam  data untuk menghasilkan informasi yang relevan dan bermakna mengacu pada siklus pemprosesan data.
Empat  langkah  dalam  siklus pemrosesan data yaitu :
1.      Input Data
Langkah pertama dalam pengolahan input adalah menangkap data transaksi dan memasukkannya ke dalam sistem. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh aktivitas bisnis. Data harus dikumpulkan sekitar tiga fase dari masing-masing aktivitas bisnis, diantaranya ;
·         Setiap aktivitas yang berkepentingan
·         Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
·         Orang-orang yang berpartisipasi dalam setiap aktivitas

2.      Penyimpanan Data
Data perusahaan adalah salah satu sumber data yang penting. Namun, keberadaan data yang relevan tidak menjamin bahwa mereka berguna. Untuk berfungsi dengan tepat, sebuah organisasi harus memiliki data yang siap dan mudah mengakses data tersebut. Oleh karenanya para akuntan harus memahami bagaimana data harus di organisir dan disimpan dalam sebuah sistem informasi akuntansi serta bagaimana data bisa di akses.
Buku besar. Informasi akuntansi secara kumulatif disimpan dalam buku besar umum dan buku besar pembantu. Buku besar umum berisi ringkasan data untuk setiap akun aset kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Sedangkan buku besar pembantu berisi data untuk akun besar umum dengan banyak sub-sub akun individual
Keterkaitan akun buku besar umum dengan buku besar pembantu disebut akun control. Hubungan antara akunt control buku besar umum dan akun besar pembantu yang seimbang akan membantu menjaga akurasi data sistem informasi akuntansi
Bagan RekeningSebuah contoh yang bagus dari coding adalah bagan akun, yang merupakan daftar nomor ditugaskan untuk setiap akun buku besar. Nomor rekening ini memungkinkan data transaksi yang akan dikodekan, diklasifikasikan, dan masuk ke dalam rekening yang tepat. Mereka juga memfasilitasi penyusunan laporan keuangan dan laporan, karena data yang disimpan dalam rekening individu dengan mudah dapat disimpulkan untuk presentasi.
Jurnal. Data transaksi dicatat dalam jurnal sebelum dimasukkan kedalam buku besar. Sebuah jurnal menunjukkan akun dan jumlah yang didebet serta dikredit. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak rutin, misalnya pembayaran gaji, dan penyesuaian di akhir periode serta jurnal penutup. Sedangkan jurnal khusus digunakan untuk mencatat transaksi rutin yang berulang misalnya penjualan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas.
Audit trailJejak audit adalah dilacaknya jalan transaksi melalui sistem pengolahan data dari titik asal ke hasil akhir, atau mundur dari output akhir ke titik asal. Hal ini digunakan untuk memeriksa akurasi dan validitas posting buku besar.
Komputer - Berdasarkan Konsep StorageSuatu entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya, seperti karyawan, persediaan, dan pelanggan. Setiap entitas memiliki atribut, atau karakteristik yang menarik, yang disimpan, seperti tingkat upah dan alamat.  
File adalah sekelompok catatan yang terkait. Sebuah file induk, seperti buku manual di AIS, menyimpan informasi kumulatif tentang sebuah organisasi. Persediaan dan peralatan file induk menyimpan informasi tentang sumber daya penting organisasi.

3.      Pemprosesan Data
Setelah data aktivitas bisnis  dimasukkan ke dalam sistem, data harus diproses untuk menjaga database saat ini. Ada empat jenis aktivitas pengolahan data, antara lain sebagai berikut :
·         Membuat catatan data baru, seperti menambahkan karyawan baru direkrut ke database penggajian,
·         Membaca, mengambil, dan melihat data yang ada.
·         Memperbarui data yang tersimpan sebelumnya.
·         Menghapus data, seperti membersihkan file master vendor perusahaan yang tidak berkaitan bisnis
Memperbarui dilakukan secara berkala, misalnya setiap hari, disebut sebagai batch processing. Meskipun batch processing lebih murah dan lebih efisien, data yang terbaru dan akurat hanya setelah pengolahan. Untuk itu, batch processing hanya digunakan untuk aplikasi, seperti gaji, yang tidak perlu sering memperbarui dan yang secara alamiah terjadi atau diproses pada periode waktu yang tetap.
Sebagian besar perusahaan memperbarui setiap transaksi yang disebut sebagai online, pemrosesan real-time karena memastikan bahwa informasi yang tersimpan selalu saat ini, sehingga meningkatkan kegunaan pengambilan keputusan. Hal ini juga lebih akurat karena kesalahan input data dapat diperbaiki secara real time atau menolak. Hal ini juga memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan. 

4.      Output Informasi
Langkah terakhir dalam siklus pengolahan data adalah output informasi. Ketika ditampilkan di monitor, output mengacu pada "soft copy" ketika di print dalam kertas disebut "hard copy" informasi biasanya disajikan dalam salah satu dari tiga bentuk, yaitu : dokumen, laporan, atau respon query.



2.5 KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini :
  1. Melaksanakan tugas yang diperlukan; Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak. Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif rendah; Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
  3. Menagani data yang rinci; Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit (audit trail). Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
  4. Terutama berfokus historis; Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan.
  5. Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal; SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.



2.6 SISTEM INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah meliputi :
1.      Investigasi situasi Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi. Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
·         Perumusan masalah
·         Identifikasi tujuan keputusan
·         Diagnosis penyebab
2.      Mengembangkan alternatif
Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik, Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
·     Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi
·        Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
3.  Melaksanakan dan memantau keputusan, Jenis keputusan yang dihasilkan oleh para Manajer adalah sebagai berikut :
·       Keputusan terprogram : Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
·  Keputusan tidak terprogram  : Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.



BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
SIM menyediakan informasi bagi para pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis. Pada tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan, menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan.
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya. Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh.
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dengan komputer saat ini sangat berhubungan. Karena komputer berguna sebagai alat bantu pada Sistem Informasi. Selain itu komputer juga sebagai salah satu komponen yang dibutuhkan untuk membentuk Sistem Informasi Manajemen.
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
Perbedaan utama Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen terletak pada ruang lingkup, yaitu sistem Informasi manajemen mencakup semua data yang terdapat dalam organisasi, semua aktivitas pengolahan di dalam organisasi dan sering Informasi yang digunakan oleh orang-orang dalam organisasi. Sistem Informasi akuntansi hanya meliputi jenis data dari Informasi tertentu. Dengan kata lain, sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi manajemen di dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi yang paling banyak menembus dan sering paling besar dalam organisasi perusahaan. Dalam banyak organisasi, sistem Informasi akuntansi merupakan salah satunya sistem Informasi yang dibentuk secara formal



DAFTAR PUSTAKA
1.      Jr,McLeod Raymond.2001.Sistem informasi manajemen.Jakarta.Prehalindo